Atasi Stunting, Kampung KB RW 09 Pengok Luncurkan DAPBAL dan DASHAT
Pada hari Jumat, 30 September 2022 pukul 09,00 WIB bertempat di Lapangan Blok Y, RW 09 Pengok, berlangsung acara Launching DAPBAL dan DASHAT Kampung KB RW 09 Pengok. Kegiatan ini merupakan inisiasi Kampung KB RW 09 Pengok mengadakan Dapur Balita dan Dapur Sehat Atasi Stunting dengan tujuan untuk mencegah dan menurunkan angka stunting pada balita di wilayahnya.
Acara diawali dengan sambutan dari Mantri Pamong Praja Gondokusuman, Bapak Guritno, AP yang menyampaikan bahwa kegiatan dapur balita ini merupakan kegiatan yang berimbas kebaikan, karena menyiapkan generasi depan yang sehat. Hal ini merupakan hal yang sangat membanggakan. Yang menjadi harapan bersama adalah anak-anak di Pengok tidak ada lagi yang stunting. Anak-anak bisa tumbuh berkembang sesuai yang seharusnya, negara yang lebih makmur sejahtera bisa terwujud. Dapur balita ini didanai secara sukarela dari warga oleh warga untuk warga, hal ini sebagai amal untuk kebaikan. Dalam kesempatan ini Mantri Pamong Praja Gondokusuman berkenan menyumbang Rp 100.000,- untuk kas dapur balita, yang disambut tepuk tangan seluruh hadirin.
Sambutan berikutnya disampaikan oleh Kepala DP3AP2KB Kota Yogyakarta, Ir. Edy Muhammad, yang menyampaikan perihal penurunan angka stunting yang cukup baik di wilayah Kemantren Gondokusuman yaitu pada tahun 2020 sebesar 15,7%, tahun 2021 15,3% dan tahun 2022 9,3%. Sedangkan di wilayah Kelurahan Demangan pada tahun 2020 sejumlah 30 anak stunting, tahun 2021 17 anak dan tahun 2022 Bulan Agustus 9 anak. Hal yang masih menjadi PR adalah masih ada sekitar 30% balita di wilayah Demangan yang belum terukur karena tingkat partisipasi dalam posyandu yang masih kurang. Untuk itu diharapkan agar sinergi antara edukator dari kader kesehatan, Tim Pendamping Keluarga dan SIGRAK agar ditingkatkan untuk menuju 2024 Indonesia Zero Stunting. Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan yaitu:
1. Menyasar baduta balita utk dikondisikan menjadi sehat
2. Menyasar ibu menyusui agar memberikan asi ekslusif selama 6 bulan
3. Ibu nifas
4. Ibu hamil
5. Caten (Calon Pengantin)
6. Remaja khususnya KEK (Kurang Energi Kronis).
Adapun problem yang dihadapi ialah sebagai berikut:
1. Pola asupan makanan
2. Perilaku
3. Air bersih
4. Penyakit bawaan misal TB (rumah kurang ventilasi)
5. Kondisi ekonomi kurang baik agar dicek sudah masuk DTKS atau belum.
Kepala Dinas DP3AP2KB juga menyampaikan apresiasi terhadap Kampung KB RW 09 dengan dapur balitanya, semangat untuk mengatasi permasalahan stunting di wilayahnya.
Sementara itu, Ibu Yuanita Setio Pratiwi selaku Ketua DASHAT Kampung KB RW 09 menyampaikan dalam sambutannya, bahwa tujuan dibentuknya DASHAT ini guna mencegah dan mengurangi angka stunting. Bedanya dengan penimbangan balita, di giat dapur balita ini terdapat meja edukator tumbuh kembang untuk ibu dan balita, meja TPK (Tim Pendamping Keluarga) utk busui, bumil, caten dan ibu nifas. Semoga program dapur balita ini dapat berlanjut serta berkesinambungan dengan bimbingan dari TP PKK Kota Yogyakarta.
Acara dilanjutkan dengan sambutan Ibu Teti dari TP PKK Kota Yogyakarta yang menyampaikan bahawa di Kelurahan Demangan hanya kurang 3 RW dari 12 RW yang belum melaksanakan launching Dapur Balita. Untuk itu TP PKK Kota Yogyakarta sangat berterima kasih dan menyampaikan apresiasinya kepada Lurah Demangan. Acara dilanjutkan dengan penyerahan nomor register dapur balita, launching ke -147 se Kota Yogyakarta, serta penyerahan SK Pembentukan DASHAT Kampung KB RW 09 Pengok. Selain itu juga diserahkan secara simbolis paket makanan bergizi kepada perwakilan ibu dan balita.
Acara ditutup pukul 10.30 dan diakhiri dengan sesi foto bersama pejabat, tamu undangan beserta para kader kesehatan.